Selamat Datang di Laman SDN 20 Landau Bunga

Terima kasih atas kunjungannya. Kami ucapkan Selamat Datang di laman SDN 20 LANDAU BUNGA. Meski kami hidup di paling pelosok bumi Borneo tapi kami tak mau ketinggalan soal teknologi. Laman ini hanya sebuah catatan kecil yang kami gunakan untuk promosikan diri. Segala yang dikisahkan adalah nyata sesuai keadaan. Kami ucapkan selamat menjelajah...

Jumat, 13 Januari 2012

Sekolah Terpencil Yang sungguh Memprihatinkan

SDN 20 LANDAU BUNGA merupakan salah satu sekolah dibawah naungan Dinas Pendidikan kabupaten Melawi Kalimantan Barat, tepatnya terletak di dusun Landau Bunga desa Gelata kecamatan Sokan. Sekolah yang berada di wilayah terpencil ini telah dinegerikan berdasarkan SK Bupati Melawi tertanggal 10 November 2010. Sebelum berstatus SD Negeri, sekolah ini masih menginduk ke SDN 04 Gelata yang jarak tempuhnya memakan waktu 2 jam jalan kaki. Kegiatan belajar saat itu di  Landau Bunga hanya dari kelas I sampai kelas III dan jika sudah kelas 4 akan dipindahkan ke sekolah induk. 

Sejak Juni 2011, 2 orang tenaga pengajar yang masih berstatus CPNS Kab. Melawi ditugaskan di sekolah ini. Kehadiran 2 orang guru ini memberikan peluang kepada siswa-siswi yang baru saja naik ke kelas IV untuk tetap bersekolah di kampung halamannya sendiri.

Saat ini siswa yang terdaftar menjadi murid SDN 20 Landau Bunga berjumlah 55 orang. Terdiri dari 19 orang kelas I, 12 orang kelas II, 11 orang kelas III dan 13 orang kelas IV. 

Aktivitas belajar mengajar di SD ini berlangsung dibawah naungan sebuah gedung tua yang hanya memiliki 2 ruangan. Kondisi ini memaksa para guru untuk membagi jadwal masuk sekolah setiap kelas berbeda-beda. Kelas I dan kelas II masuk pada pagi hari sedangkan kelas III dan kelas IV masuk pada siang hari. 

Selain bekerja keras untuk membagi jadwal belajar, para guru juga dihantui oleh kecemasan akan daruratnya kondisi gedung sekolah. Lantai gedung yang terbuat dari papan kini sudah mulai lapuk dan di beberapa bagian ruangan sudah bolong. Jendela ruangan hanya ditutupi papan bekas dan sekat pembatas antar kelas hanya terbuat dari terpal. Kondisi ini sangat berbahaya dan mengancam keselamatan para guru dan siswa.

Dewan guru, komite sekolah dan para orang tua murid berharap agar pemerintah daerah mau memperhatikan kondisi di SD ini khususnya terkait membangun gedung sekolah yang baru. Semoga!!!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Translate